tag:blogger.com,1999:blog-40605118766841552762011-04-02T06:11:28.231-07:00Sting Like A Poetryperikecilhttp://www.blogger.com/profile/08992543188378368797noreply@blogger.comBlogger133125tag:blogger.com,1999:blog-4060511876684155276.post-36971349748094748012011-04-02T06:08:00.000-07:002011-04-02T06:11:28.251-07:002011-04-02T06:11:28.251-07:00Sepasang Duka yang Tak Luka.<span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;"><span style="font-style: italic;">: ode untuk nenek</span><br /><br />Serasa dipeluk dipan dan almari, aku memasuki rambutmu yang terbujur kaku: tenggelam dalam ninabobo yang kian malam.</span><br /><br /><span style="font-family:arial;">Terbenamlah, agar tak lagi lelah.</span><br /><br /><br /><br /><span style="font-family:arial;">Indramayu, 02 April 2011</span></span><span style=";font-family:arial;font-size:100%;" class="fullpost" > </span><div class="blogger-post-footer"><img width='1' height='1' src='https://blogger.googleusercontent.com/tracker/4060511876684155276-3697134974809474801?l=kumpulanpuisicerita.blogspot.com' alt='' /></div>perikecilhttp://www.blogger.com/profile/08992543188378368797noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4060511876684155276.post-8164630758860448812011-04-02T06:06:00.000-07:002011-04-02T06:08:11.390-07:002011-04-02T06:08:11.390-07:00Nadir yang Menyihir.<span style="font-size:100%;"><span style="font-family:arial;">Kipasangin merinding menatap balingbalingnya menggelinding. ketakutan pun semakin merayap. Lalu menggeriap dan kalap. Gelap.</span><br /><br /><span style="font-family:arial;">Tak ada yang diam.</span><br /><br /><br /><span style="font-family:arial;">Ciputat, 18 Maret 2011</span></span><span style=";font-family:arial;font-size:100%;" class="fullpost" > </span><div class="blogger-post-footer"><img width='1' height='1' src='https://blogger.googleusercontent.com/tracker/4060511876684155276-816463075886044881?l=kumpulanpuisicerita.blogspot.com' alt='' /></div>perikecilhttp://www.blogger.com/profile/08992543188378368797noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4060511876684155276.post-43744262449479712412011-03-11T11:03:00.000-08:002011-03-11T11:04:17.614-08:002011-03-11T11:04:17.614-08:00Wahana Senja.engkau hanya diam, membiarkan katakata berhamburan memainkan imajinasinya. membiarkan resah berevolusi untuk meledak membangun batas.<br /><br />engkau cukup diam, tak perlu berkatakata--senja akan menutup tirai.<br /><br />untuk kita.<br /><br /><br />bekasi, 12 maret 2011<span class="fullpost"> </span><div class="blogger-post-footer"><img width='1' height='1' src='https://blogger.googleusercontent.com/tracker/4060511876684155276-4374426244947971241?l=kumpulanpuisicerita.blogspot.com' alt='' /></div>perikecilhttp://www.blogger.com/profile/08992543188378368797noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4060511876684155276.post-47887443351352083362011-03-11T10:52:00.000-08:002011-03-11T10:54:30.856-08:002011-03-11T10:54:30.856-08:00Kamu. Ya, Kamu.petapeta terbakar<br />kesedihan berkelakar<br /><br />: terkulai bahagia<br /><br />bekasi, 12 maret 2011<span class="fullpost"> </span><div class="blogger-post-footer"><img width='1' height='1' src='https://blogger.googleusercontent.com/tracker/4060511876684155276-4788744335135208336?l=kumpulanpuisicerita.blogspot.com' alt='' /></div>perikecilhttp://www.blogger.com/profile/08992543188378368797noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4060511876684155276.post-55338880519101691752010-05-27T20:50:00.003-07:002010-05-27T20:50:45.352-07:002010-05-27T20:50:45.352-07:00Lalu, Aku.AC takkan bicara selain tentang kebaikan dari sebuah rasa dingin. Begitu juga dengan kulkas, Yang membekukan apa saja yang tampak retas. Aku hanyalah secarik kertas. Dengan torehan katakata yang belum tentu akan menetas.<br /><br />Seberapa dalam engkau perlu menggali kepastian, sayangku?<br /><br /><br />.: Porong, 28 Mei 2010<div class="blogger-post-footer"><img width='1' height='1' src='https://blogger.googleusercontent.com/tracker/4060511876684155276-5533888051910169175?l=kumpulanpuisicerita.blogspot.com' alt='' /></div>perikecilhttp://www.blogger.com/profile/08992543188378368797noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4060511876684155276.post-27669705062742159622010-05-27T20:50:00.001-07:002010-05-27T20:50:23.798-07:002010-05-27T20:50:23.798-07:00Melampaui Kematian.Aku tampak lelah, tak lagi berumah. Genteng terakhir telah berguguran dalam diam; memasuki tanah tanpa sempat mengucapkan resah, juga airmata yang gelisah. Perjalanan selalu saja meninggalkan kesan yang seringkali tak terprediksi. Di suatu titik tibatiba diberhentikan paksa, harus setor pungli. Pada titik yang lain bisa tampak sangat menawan dengan geliatgeliat karat yang juga tak luntur disengat. Begitu panjang deretan kejang. Begitu risau tubuh mendesau.<br /><br />Kisah ini mungkin tak berbeda dengan kisah ribuan lelaki penyangga malam lainnya. Tak ada penyesalan. Buat apa? Hanya kali ini, aku tak lagi berumah. Melangkah lelah. Dengan telinga kiri sebagai pembaringan terakhir menuju stasiun entah. Hidup terus berjalan, terutama setelah melalui dusta. Dalam parade kebenaran dan kesalahan sekelebat senyum pada wajahku membisiki pipi kanankiriku.<br /><br />"Besok adalah ladangladang kemungkinan, tak perlu takut terseok."<br /><br /><br />.: Porong, 28 Mei 2010<div class="blogger-post-footer"><img width='1' height='1' src='https://blogger.googleusercontent.com/tracker/4060511876684155276-2766970506274215962?l=kumpulanpuisicerita.blogspot.com' alt='' /></div>perikecilhttp://www.blogger.com/profile/08992543188378368797noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4060511876684155276.post-79907874498614443562010-05-27T20:49:00.001-07:002010-05-27T20:49:54.576-07:002010-05-27T20:49:54.576-07:00Bermalam Pada Diam.Terdampar di pintu rumah, aku sungkan memasuki desah. Padahal tinggal serambut lagi. Menunggu sekian gelisah, katakata pun mulai masukangin diterpa hujan yang menggenangi kerongkongan. Mungkin malam sedang tidur dalam posisi yang tidak presisi. Atau mungkin juga ini bukan rumah: hanya sekelumit resah yang tak lagi renyah.<br /><br />Tak tahu harus bermalam di mana, aku menelepon harapan. Dengan gundah yang membuncah aku sabar mendengarkan nadapanggil yang tak kunjung dijawab. Sepertinya harapan sudah terlelap. Aku pun memutuskan berbaring pada diam, tanpa sempat mengucapkan salam.<br /><br /><br />Porong, 07 Feb 10<div class="blogger-post-footer"><img width='1' height='1' src='https://blogger.googleusercontent.com/tracker/4060511876684155276-7990787449861444356?l=kumpulanpuisicerita.blogspot.com' alt='' /></div>perikecilhttp://www.blogger.com/profile/08992543188378368797noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4060511876684155276.post-13168341677674310472010-05-27T20:48:00.000-07:002010-05-27T20:49:09.217-07:002010-05-27T20:49:09.217-07:00Lalu Tandaseru.pada tembokkata yang rapuh diterjang makna aku menyela, mengingatmu renyah seperti pertama kali mata kita mengunyah.<br /><br /><br />porong, 19 juni 09<div class="blogger-post-footer"><img width='1' height='1' src='https://blogger.googleusercontent.com/tracker/4060511876684155276-1316834167767431047?l=kumpulanpuisicerita.blogspot.com' alt='' /></div>perikecilhttp://www.blogger.com/profile/08992543188378368797noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4060511876684155276.post-56070647258083761272010-05-27T20:47:00.001-07:002010-05-27T20:47:51.531-07:002010-05-27T20:47:51.531-07:00"Mimpi tadi malam," jawabnya."apa yang ku pikirkan tentangmu? tentang kita?"<br /><br />ah kasih, aku dan kamu bagai halo raksasa ketika pelangi bertemu cakrawala. bak infiniti.<br /><br />tentu saja kau menggoda, "mimpi tadi malam," jawabnya.<div class="blogger-post-footer"><img width='1' height='1' src='https://blogger.googleusercontent.com/tracker/4060511876684155276-5607064725808376127?l=kumpulanpuisicerita.blogspot.com' alt='' /></div>perikecilhttp://www.blogger.com/profile/08992543188378368797noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4060511876684155276.post-88801955205386748432010-05-27T20:45:00.001-07:002010-05-27T20:45:27.113-07:002010-05-27T20:45:27.113-07:00Semburan Cinta di Ladang Gas.: sebuah kisahcinta<br /><br /><br />cinta adalah jalan kesunyian, bagi para penghafal bebunyian. kita tak akan pernah tahu seberapa dalam ketakutan sebelum kita mengulitinya. jaringjaring senyum yang saling merajut kalam hanya sekedar satu untaian dari desirdesir pasir yang memacetkan mesinwaktu kita - juga sumursumur gas yang membentang di sepanjang blokbrantas.<br /><br />"sssttt..."<br />"kenapa?"<br />"jangan berisik, sedang ada yang berjuang dengan jidat berkilapkalap."<br />"mencintaimu adalah perjuangan tersendiri bagiku."<br />"mari mengokang kata."<br /><br /><br />porong, 18 mei 09<br />met ultah ambon, met mimpi indah cuplis (rere)<div class="blogger-post-footer"><img width='1' height='1' src='https://blogger.googleusercontent.com/tracker/4060511876684155276-8880195520538674843?l=kumpulanpuisicerita.blogspot.com' alt='' /></div>perikecilhttp://www.blogger.com/profile/08992543188378368797noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4060511876684155276.post-21197792969389573072010-05-27T20:44:00.001-07:002010-05-27T20:44:55.560-07:002010-05-27T20:44:55.560-07:00DI JALANAN KAMI HANYA PUNYA SATU IDENTITAS: PROLETAR.botolbotol berguguran. jejaring tanda menuai lubang di sisi kanankiri marka yang berhamburan menjejali mata. "sedang ada yang melindap dalam keriuhan iklaniklan bilboard dan himbauan patuh lalulintas, perlahan. ada yang menjual 'kebebasan'?"<br /><br /><br /><br />porong, 06 mei 09<div class="blogger-post-footer"><img width='1' height='1' src='https://blogger.googleusercontent.com/tracker/4060511876684155276-2119779296938957307?l=kumpulanpuisicerita.blogspot.com' alt='' /></div>perikecilhttp://www.blogger.com/profile/08992543188378368797noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4060511876684155276.post-5382771693973458362010-05-27T20:43:00.001-07:002010-05-27T20:43:41.493-07:002010-05-27T20:43:41.493-07:00Mendadak Retak.tak ada aku<br />dalam ragu<br /><br />pudar!<br /><br />sesuatu berjalan<br />cepat<br />menyerupai ketakutan<br />yang gelap<br /><br />aku karam<br /><br /><br />jogja, 11 maret 09<div class="blogger-post-footer"><img width='1' height='1' src='https://blogger.googleusercontent.com/tracker/4060511876684155276-538277169397345836?l=kumpulanpuisicerita.blogspot.com' alt='' /></div>perikecilhttp://www.blogger.com/profile/08992543188378368797noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4060511876684155276.post-26312451736684179112010-05-27T20:42:00.000-07:002010-05-27T20:43:08.223-07:002010-05-27T20:43:08.223-07:00Tigabelas Larik Dalam Satu Lirikkaku<br /><br />kehilangan<br /><br />aku<br /><br />dalam<br /><br />ragu<br /><br />yang<br /><br />menggebu<br /><br /><br /><br />porong, 06 maret 09<div class="blogger-post-footer"><img width='1' height='1' src='https://blogger.googleusercontent.com/tracker/4060511876684155276-2631245173668417911?l=kumpulanpuisicerita.blogspot.com' alt='' /></div>perikecilhttp://www.blogger.com/profile/08992543188378368797noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4060511876684155276.post-15657531097732582922010-05-27T20:41:00.001-07:002010-05-27T20:41:44.447-07:002010-05-27T20:41:44.447-07:00Kemarau Dalam Penanda Hujan.hujan kembali menghujam. menderas dalam raut gelisah kita yang hampir saja kehilangan aras. tak berhenti di situ, hujan juga menandai genangangenangan resah yang tersumbat sampah: tak ada lagi senja apalagi paradepelangi.<br /><br />"anjrit! eh, asal tahu aja yah aku sayang banget ma tarian dalam perutku!"<br /><br />"aku menyayangi sesuatu yang terbentuk lewat kawat apalagi jejakjejak yang berserak."<br /><br />"aku butuh waktu melepas peluh."<br /><br />sepertinya 24 jam sehari tak cukup bagi mulutmulut kita untuk bercerita. tangan kita kelu. kakikaki kita berat beranjak mendengar berita cuaca yang memenuhi kaca. kita terlalu sibuk pada masa depan yang belum lagi tertulis: ada senyum yang membujur mati dalam diriku dengan mata membeku. pada catatan di talijemuran dalam kainkafannya tertera penanda yang kemarau.<br /><br />"kamu sama sekali ga sensitif!"<br /><br />aku menatap kata yang yang dititipkan hujan pada banjir: kali ini aku yang akan mengungsi.<br /><br /><br /><br />porong, 05 maret 09<div class="blogger-post-footer"><img width='1' height='1' src='https://blogger.googleusercontent.com/tracker/4060511876684155276-1565753109773258292?l=kumpulanpuisicerita.blogspot.com' alt='' /></div>perikecilhttp://www.blogger.com/profile/08992543188378368797noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4060511876684155276.post-28135681632184539902010-05-27T20:40:00.001-07:002010-05-27T20:40:56.498-07:002010-05-27T20:40:56.498-07:00Jarak Lesak.mari menjemputnya<br />kita cukup berdiam<br />dengan ketenangan<br />dan kesenangan<br />yang saling merajut<br /><br />- hanya berjarak beberapa huruf<br /><br /><br />porong, 29 januari 09<div class="blogger-post-footer"><img width='1' height='1' src='https://blogger.googleusercontent.com/tracker/4060511876684155276-2813568163218453990?l=kumpulanpuisicerita.blogspot.com' alt='' /></div>perikecilhttp://www.blogger.com/profile/08992543188378368797noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4060511876684155276.post-28254417892072890302010-05-27T20:39:00.001-07:002010-05-27T20:39:39.067-07:002010-05-27T20:39:39.067-07:00Teh Untuk Kita, Yang Meleleh.masih hangat uap yang meresap dari jemarimu yang atraktif memainkan sendok. gula masih tersisa di selasela senyummu. segelas teh untuk kita pada sebuah senja. juga sepiring katakata sebagai camilan pembuka obrolan.<br /><br />"sepertinya mau hujan," katamu, "nafasku mulai gelap."<br /><br />sebentar aku menoleh pada suaramu, meyakinkan tak ada gentenggenteng yang bocor. lalu aku menurunkan kerai perlahan, sambil menyeka gemetar pada mataku.<br /><br />"jangan nyalakan lampu. biarkan saja gulita menopengi kelamku," tambahmu.<br /><br />lalu sedusedan itu, menggenangi kursi yang kita duduki. aku mulai kedinginan. angin memantulkan airmatamu pada lampugantung yang tampak buntung. perutku mengeluh, dipenuhi peluh sambil merayap mencari gagangkunci di pintu keluar yang terkunci bisumu.<br /><br />segarpu tandaseru pecah. berserakan menghampari larutanlarutan fonetik yang lindap menghampiri. hujan masih terus mengejan.<br /><br />di teras depan, teh untuk kita berdua mulai meleleh tanpa sempat bibir kita saling menoleh.<br /><br /><br />porong, 25 jan 09<div class="blogger-post-footer"><img width='1' height='1' src='https://blogger.googleusercontent.com/tracker/4060511876684155276-2825441789207289030?l=kumpulanpuisicerita.blogspot.com' alt='' /></div>perikecilhttp://www.blogger.com/profile/08992543188378368797noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4060511876684155276.post-58881054551159441072010-05-27T20:37:00.000-07:002010-05-27T20:38:51.696-07:002010-05-27T20:38:51.696-07:00Catatankaki Pada Jemari.: rainbowparade dan para penghirup gas di porong<br /><br />"cerita koma di titik ini."<br /><br />aku mengambil sebentar alas semiotika dari tumpukan berwarna yang buatku tetap saja luka. jajaran surga tampak tak masuk akal dalam konstelasi sepi, juga taburan katakata dalam brownies manis yang katanya siap untuk dibagibagi. engkau luput mereguk asap itu: marahmarah pada merah yang, astaga... sedang berdarah!<br /><br />"tak ada aku dalam diam," serumu.<br /><br />senja berkarat. memblokade pelangi yang sedang tanak menggetarkan seisi jemari.<br /><br />"lalu, jalan mana untuk memasuki catatankaki?"<br /><br />"aku lelah menjadi yakin!"<br /><br /><br />porong, 25 jan 09<div class="blogger-post-footer"><img width='1' height='1' src='https://blogger.googleusercontent.com/tracker/4060511876684155276-5888105455115944107?l=kumpulanpuisicerita.blogspot.com' alt='' /></div>perikecilhttp://www.blogger.com/profile/08992543188378368797noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4060511876684155276.post-68354067010727969592010-05-27T20:36:00.000-07:002010-05-27T20:37:30.349-07:002010-05-27T20:37:30.349-07:00Diam Dendam.kurobek mata malam hanya untuk mematikan lampu terakhir yang mendendam: ada sakit yang tersisa di sana. kita tak akan pernah tahu seberapa kuat kata sebelum kita menabrakannya pd pukulanpukulan telak dgn malam yang kemudian diam.<br /><br />aku menunggu lagi, untuk bertarung.<br /><br /><br />porong, 5 des 08<div class="blogger-post-footer"><img width='1' height='1' src='https://blogger.googleusercontent.com/tracker/4060511876684155276-6835406701072796959?l=kumpulanpuisicerita.blogspot.com' alt='' /></div>perikecilhttp://www.blogger.com/profile/08992543188378368797noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4060511876684155276.post-60095957131711271082010-05-27T20:35:00.000-07:002010-05-27T20:36:44.976-07:002010-05-27T20:36:44.976-07:00Lalu Berjalan.lalu kita berjalan tanpa perlu kenangan: membiarkan hujan menghapus jejakjejak yang berserakan. tak perlu sedusedan. kita tak lagi menginjak serpihanserpihan. di telapak kita telah tergenggam sepenggal keabadian dari ribuan kata yang berkejaran.<br /><br />adakah yang terpejam dihela keheningan?<br /><br /><br />porong, 18 jan 09<div class="blogger-post-footer"><img width='1' height='1' src='https://blogger.googleusercontent.com/tracker/4060511876684155276-6009595713171127108?l=kumpulanpuisicerita.blogspot.com' alt='' /></div>perikecilhttp://www.blogger.com/profile/08992543188378368797noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4060511876684155276.post-23639300407117419662010-05-27T20:34:00.000-07:002010-05-27T20:35:04.064-07:002010-05-27T20:35:04.064-07:00Belati Senja.akh cinta. terlalu indah buat cepat bosan! dan tubuh? aduuuhhh... apa lg ini - sebuah katalisator menuju surga bernyawa katakata. lalu aku dan dia hanya sanggup mendesah. tak ingin lagi resah. menjalar menyapui setiap hela di mana kita ada. dan kami hanya tersenyum. cukup senyum: menyisipkan belati pada kantung senja.<br /><br /><br />porong, 15 jan 09<div class="blogger-post-footer"><img width='1' height='1' src='https://blogger.googleusercontent.com/tracker/4060511876684155276-2363930040711741966?l=kumpulanpuisicerita.blogspot.com' alt='' /></div>perikecilhttp://www.blogger.com/profile/08992543188378368797noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4060511876684155276.post-72346778690460647102010-05-27T20:33:00.000-07:002010-05-27T20:34:39.521-07:002010-05-27T20:34:39.521-07:00Menjala Tanya."selesai sudah."<br /><br />kesunyian tibatiba menyusup dengan kecepatan lelah. handbodymu baru saja membawa luka yang sengaja dibuka lalu terdiam di sudut senja yang ketakutan di bawah meja: aku lagilagi lupa menutup matakata yang semalam ketinggalan di sofa. panas juga langkah kita. tagihan telepon masih dipenuhi tandatanya tapi TV masih berbusa dengan BH dan dada yang saling berebut muka.<br /><br />"di mana kita menaruh paruh?"<br /><br /><br />porong, 09 Jan 09<div class="blogger-post-footer"><img width='1' height='1' src='https://blogger.googleusercontent.com/tracker/4060511876684155276-7234677869046064710?l=kumpulanpuisicerita.blogspot.com' alt='' /></div>perikecilhttp://www.blogger.com/profile/08992543188378368797noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4060511876684155276.post-43167544196272735662010-05-27T20:32:00.001-07:002010-05-27T20:32:34.738-07:002010-05-27T20:32:34.738-07:00Menggeledah Hasrat.engkau dapat membedakan kapur dan papantulis<br />tapi dapatkah engkau memisahkannya?<br /><br /><br />porong, 08 jan 09<div class="blogger-post-footer"><img width='1' height='1' src='https://blogger.googleusercontent.com/tracker/4060511876684155276-4316754419627273566?l=kumpulanpuisicerita.blogspot.com' alt='' /></div>perikecilhttp://www.blogger.com/profile/08992543188378368797noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4060511876684155276.post-87249002534472702512010-05-27T20:30:00.000-07:002010-05-27T20:32:00.678-07:002010-05-27T20:32:00.678-07:00Jejak Pelangi.aku mengepaki jejakjejak yang masih membekas di sekujur tubuhku. tak lupa, kumasukkan juga desah terakhir hempasanmu<br /><br />: menganyam pelangi.<br /><br /><br />malang, 05 jan 09<div class="blogger-post-footer"><img width='1' height='1' src='https://blogger.googleusercontent.com/tracker/4060511876684155276-8724900253447270251?l=kumpulanpuisicerita.blogspot.com' alt='' /></div>perikecilhttp://www.blogger.com/profile/08992543188378368797noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4060511876684155276.post-38706588481889577832010-05-27T20:28:00.001-07:002010-05-27T20:28:37.860-07:002010-05-27T20:28:37.860-07:00Mata yang Berkatakata.: rainbowparade<br /><br /><br />"aku menunggumu di stasiun pertama perjamuan fajar. pada rongga nafasku."<br /><br />berangkat tergesa, aku menumpang desah untuk segera sampai. lampu merah tampak hitam. dengan tubuh yang legam dihajar berbagai hasrat. koporku terasa makin berat. harapan yang berada di dalam mendengus penat.<br /><br />"kita memang tak akan beranjak ke manapun. tidak juga kereta senja yang bergerbong pelangi."<br /><br />tubuhku melepas kaku.<br /><br />"tak cukup bagi pengalaman untuk menemukan kebahagiaannya; kebahagiaan harus menemukan sendiri pengalamannya."<br /><br />engkau masih berkaca pada pagi - sebentar memberesi bedakmu yang menyumpal matahari. peron di matamu tampak lelah diantri keringatkeringat. segelintitr cemas menitik pelan dari jemari lentikmu: bau sabun masih menguap dari selasela gigimu.<br /><br />"kita adalah dunia!"<br /><br />malang, 05 jan 09<div class="blogger-post-footer"><img width='1' height='1' src='https://blogger.googleusercontent.com/tracker/4060511876684155276-3870658848188957783?l=kumpulanpuisicerita.blogspot.com' alt='' /></div>perikecilhttp://www.blogger.com/profile/08992543188378368797noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4060511876684155276.post-62096867380145340682010-05-27T20:27:00.001-07:002010-05-27T20:27:43.473-07:002010-05-27T20:27:43.473-07:00Sangkalala Baru.malam terpendam. orangorang saling melempar senyum, menikam.<br /><br />"tak ada apaapa di luar sana."<br /><br />sangkalala akan tetap memburu seperti kamu yang terburuburu mengepaki haru. tawa memang menu yang menarik, mungkin - di tengah kata yang tercekik lalu dicabik sekelumit sengit pada saat kau mengejang. siapa bilang kita sedang merayakan kebaruan? tidak... tidak! aku tidak sedang mengutuki paranoia uban pinggiran urban. apalagi ingin memasukkan catatancatatan melelahkan ke dalam mesincuci. tapi lihatlah imaji yang terpancang tinggi: matanya begitu jalang menyala pada sepi yang kamu pikir wajib diresapi.<br /><br />"aku hanya ingin menggenggam jemarimu. itu saja."<br /><br /><br />jogja, 1 jan 09<div class="blogger-post-footer"><img width='1' height='1' src='https://blogger.googleusercontent.com/tracker/4060511876684155276-6209686738014534068?l=kumpulanpuisicerita.blogspot.com' alt='' /></div>perikecilhttp://www.blogger.com/profile/08992543188378368797noreply@blogger.com0