Kamis, 15 September 2011

And The Desire Don't Wanna Stop.

: An ode to myself



Mungkin ini terdengar seperti omongkosong. Tapi meski sedang mengalami pahitnya anggurkehidupan, aku mencintai diri dan takdirku. Aku akan terus berusaha untuk mentoleransi kesedihan maupun kesendirian sebagai konsekuensi dari pilihanku. Lalu mengintegrasikannya dalam harapan dan kenyataan yang aku jalani. Aku hanya tak ingin mati sebagai orang yang tidak berani memilih dan menjalani takdirnya. Semakin aku menjalani hidupku, aku semakin tahu bahwa aku berada di jalan yang aku impikan selama ini, pada malammalam penuh kehangatan dan siangsiang penuh rasadingin. Lagipula, aku tidak pernah benarbenar sendiri. Ada semesta yang chaos, yang akan selalu ada meski kelak aku tiada. Jadi mengapa aku mesti terus meratapi konsekuensi wajar demi tujuanku untuk menghidupi hidup?

So keep move forward, my heart. the bridge on our back burnt already. There's no point to turn back. Let's stop trying to be happy and be happy.





bekasi, 17 agustus 2011

Tidak ada komentar: