Minggu, 25 September 2011

Nyanyian Kepergian.




Aku menemukanmu tertidur di kamarmandi. Berselimut kabut, engkau lupa menggosok gigimu dan membasuh luka di ingatan. Kita pernah samasama tertawa saat dunia tampak kehilangan wibawa. Juga samasama mendesah saat vaginamu membasah.

Engkau lalu menggeliat, tak genap. Payudara telanjangmu mengekspos kisahkisah para pelarian yang tak sampai di garis perbatasan. Beberapa helai rambutmu juga tampak tanak, tidurmu tak nyenyak.

Aku yang hendak meratap mengurungkan niat dan memilih hilang dalam sekat. Dengan kegelisahan yang saling berdesakan aku hanya diam memandang katakata terakhir dalam igauanmu. Lalu kaku, dan segera beranjak pergi sebelum pagi.

Menggenggam malam yang demam.

Bekasi, 22 Sept 2011

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Pujangga,, aku menanti kata itu!