Hujan jatuh
Kesunyian mengaduh
Tubuhtubuh berlubang
Nyanyian sumbang
Ada yang menggeriap lindap
Lalu cepat merangsak
“Sukma ini kubawa
Serta untuk memayungi kita
Saat rintik hujan menggoda senja.”
Ketakutan tibatiba
Merebutmu
Aku hanya mampu
Ternganga pada sisasisa
Rambutmu terangkat
Jemariku tak sanggup
Menangkap
Engkau tak kuasa
Menutup mata
Perlahan
Kulitku terkelupas
Dan kenyamananmu tandas
“Engkaulah pundak
Yang membawa jenuhku
Mengadu dan meninggalkan abu.
Engkau juga
Yang mengajariku
Menganyam luka. Mulut ini
Terlalu miskin
Kata untuk menggaruk
Kegatalanmu akan rasa.
Pun imaji yang setia menuntut bakti.
Izinkan aku
Untuk tak bersetia
Seperti aku
Yang tak bersetia pada
Malammalam yang diburu,”
Katamu menyingkap kalap
Jakarta, 05 Februari 08
Tidak ada komentar:
Posting Komentar