skip to main |
skip to sidebar
Kalap yang (ber)Harap.
Aku tertangkap tangan menangisi hujan yang baru saja tiada. Dibawanya tubuhku pada dedaunan sunyi di mana batangnya telah kehilangan janji. Lalu dengan tubuh yang tak lagi utuh aku masih sempat berpeluh,
"Jangan menyerah harapan."
06 Oktober 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar