Menuju rumah puisi.
Jumat, 26 Oktober 2007
Ke Rumah Puisi.
Engkaulah subuh pertama yang membuatku berlabuh dan membiarkan luka menemui muara sembuh. Pada keletihan sauh yang berlubang gelombang aku mencari buihbuih mimpi yang melangkahi ombak asin maupun lanskap harapan dalam spektrum kenangan. Di sini, di pantai yang masih menyisakan sedikit nyanyian sungai aku hanya ingin melantai membiarkan angin merestuiku memerangi pagi yang dingin dengan jemari kita yang saling memilin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar