Engkau masih bersetia mengubur imajinasi pada tungkai kakimu. Malam semakin mendendam. Katakata menghujani genteng kepalamu—tubuhmu tak mampu lagi menangis.
Bersiaplah! Udara semakin menipis.
Porong, 26 Juli 2008
Posting Komentar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar