Helai rambutmu mencari
Cecap lidahku panas membiru
Gemulai resahmu bertaut
Erat dengan gelombang
Sesuatu yang merobek
Selimut tidurku
“Lupakah kita
Menyusun ketidaktepatan
Yang berserakan?”
Matamataku menusuki
Tubuhtubuhmu mencoba menyelinap
Lindap pada tiap poriporimu
Bulukudukku merayap
Dengan kecepatan dendam
Yang ambigu
Jemarimu merengek,
“Jangan lepaskan kegelisahan ini,
Wahai dobel vokal pertama!”
Tibatiba ketakutan
Yang gersang ditaburi
Hujan pasang
Rasa dingin menyelinap
Pada nafasnafas
Kita yang entah;
Rasa ingin merembes
Pada lidah
Kita yang merindukan rumah
“Oh… rengkuh aku
Dalam bahagia derita
Juga warnawarna
Yang kembali mendapati
Jendela makna.”
“Sebab luka atau cinta
Hanyalah pilihan,
Perikecilku.”
21 oktober 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar