Sabtu, 07 Juni 2008

Senja yang Lepas.


Senja bukan saja telah mencampakkan aku dan memaksakan terang yang mengerang. Senja juga yang memasukkan mesinmesin pemintal ke dalam kepalaku dan membuat hidupku berdetak seolah bom waktu. Saat aku selesai mencuci tanganku, anggota tubuhku yang lain merengek seperti mobil derek.

“Aku sudah cukup lelah.”

Dalam jalan raya yang penuh kemacetan juga perasaan waswas terhadap rambu lalulintas. Orangorang saling bergegas menuju entah yang terarah. Juga kulitkulit yang mengelupas dan mencoba menempatkan daun pintu pada posisi yang pas.

“Apakah hidup hanya berarti bertahan redup?”

23 September 2007

Tidak ada komentar: