Sabtu, 07 Juni 2008

Terlalu Lama Cinta Telat Waktu.


Terlalu lama cinta telat waktu.

Pada kelembutannya yang abstrak, utopiaku beradu nyata dengan distopia. Semakin lama menunggu semakin kesadaran ini terganggu. Aku telah menunggumu. Semenjak kita berjanji untuk saling mengait jemari.

Angin mulai risau. Kegelapan berhamburan memenuhi ronggarongga dalam mataku. Pun ketakutan menyergapku dengan kehalusan surealis yang menikam.

Terlalu cepat pagi menjemput rerumputan.

Malam kehilangan ketenangannya yang menyala, menyudahi geliat spontan yang begitu perih mengejan. Selalu saja sunyi menelantarkan kelelahankelelahan ini. Mari rayakan. Semenjak bahasa verbal lupa mengepakkan keringatnya. Kita takkan kehilangan kembali fragmen-fragmen tanpa titik yang membawa kita pada hujan rintik.

Terlalu lama kita berdiam mengulurulur makam.

22 September 2007

Tidak ada komentar: