aku mengepaki jejakjejak yang masih membekas di sekujur tubuhku. tak lupa, kumasukkan juga desah terakhir hempasanmu
: menganyam pelangi.
malang, 05 jan 09
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
skip to main |
skip to sidebar
Aku
Arsip Blog
-
▼
2010
(31)
-
▼
Mei
(31)
- Eksplorasi Sunyi.
- Menantang Hari
- Menyeruput Kalut.
- Cerita Dapur.
- Rumah Nafas.
- Sudut Senja: Pelukan.
- Lalu Aku, Kamu.
- Januari Beresolusi.
- Kereta Tandatanya.
- Doa Sebelum Tidur.
- Sangkalala Baru.
- Mata yang Berkatakata.
- Jejak Pelangi.
- Menggeledah Hasrat.
- Menjala Tanya.
- Belati Senja.
- Lalu Berjalan.
- Diam Dendam.
- Catatankaki Pada Jemari.
- Teh Untuk Kita, Yang Meleleh.
- Jarak Lesak.
- Kemarau Dalam Penanda Hujan.
- Tigabelas Larik Dalam Satu Lirik
- Mendadak Retak.
- Di Jalanan Kami Hanya Punya Satu Identitas: Proletar.
- Semburan Cinta di Ladang Gas.
- "Mimpi tadi malam," jawabnya.
- Lalu Tandaseru.
- Bermalam Pada Diam.
- Melampaui Kematian.
- Lalu, Aku.
-
▼
Mei
(31)
Akun Facebook
Categories
- KUMPULAN CERITA (6)
- KUMPULAN CERPEN (5)
- KUMPULAN PUISI (164)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar