lalu dalam dadaku tak lagi ada rongga. atau jendela. semuanya luruh belaian suluh: aku bukan saja telanjang. juga desah yang tak berhadapan dengan apa pun selain kedamaiannya sendiri.
lalu mataair terpancar, dari airmatamu di dalam aku: kita tak perlu lagi hujan sebagai pelengkap menu senja. katakata telah menjelma apa pun. rambut mata senyum tapi tidak dengan lupa.
lalu aku memasukimu dengan kecupan paling ikhlas.
malang, 18 des 08
Kamis, 27 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar